Memilih mengupayakan sebuah ketidak-mungkinan atau memilih kemungkinan lain yang masih ada?
Pada "sebagian orang" memang benar bahwa kita cenderung hanya suka pada seseorang saja, tapi akankah itu mungkin tercapai? Apa kamu rela berusaha mengupayakan sesuatu yang ketidak-mungkinannya > kemungkinan yg ada? Jika jawabannya rela, "mau sampai kapan? mau sampai mana kamu mengupayakan peluang kecil itu? Akankah kamu akan membuang waktumu hanya utk sesuatu yang sangat kecil peluangnya utk terjadi itu? Apakah tidak ada hal yang lebih penting yg bisa kamu lakukan selain mengupayakan hal itu?
"jangan pernah mengupayakan sesuatu yang memang tidak mampu kau upayakan"
Rabu, 08 Oktober 2014
Senin, 22 September 2014
Research of Love
Fakta tentang CINTA yang tak bisa dipungkiri, begitupun juga olehku.
*CINTA itu KEJAM "ketika baik berubah menjadi kejam"
*CINTA itu SAKIT "ketika cerita manis berubah menjadi pahit"
*CINTA itu LUKA "ketika kita tau dia telah bersama yang lainnya"
*CINTA itu HAMPA "ketika dia menghilang pergi ntah kemana"
*CINTA itu DERITA "ketika bersama selamanya hanya akan menjadi sebuah cerita"
Realita itu mungkin menyakitkan, tapi tidak mematikan.
Dari sudut pandang lain, CINTA itu IKHLAS
"ketika ada yang lebih mampu memberi lebih dari pemberian yang mampu kita berikan, kenapa kita harus tidak terima? Dia mungkin memang lebih pantas dari kita, dia mungkin memang lebih layak dari pada kita. Memang sakit, tapi tidak ada alasan yang cukup pantas untuk mendasari ketidak relaan tersebut. Meskipun itu sulit diterima, meskipun itu sakit di dada, tapi memang dia lebih mampu,,mau gmn lagi? CINTA tak butuh penjelasan. CINTA selalu mencari tempat di mana dia merasa nyaman, di mana dia selalu diperhatikan."
To be continue . . . .
*CINTA itu KEJAM "ketika baik berubah menjadi kejam"
*CINTA itu SAKIT "ketika cerita manis berubah menjadi pahit"
*CINTA itu LUKA "ketika kita tau dia telah bersama yang lainnya"
*CINTA itu HAMPA "ketika dia menghilang pergi ntah kemana"
*CINTA itu DERITA "ketika bersama selamanya hanya akan menjadi sebuah cerita"
Realita itu mungkin menyakitkan, tapi tidak mematikan.
Dari sudut pandang lain, CINTA itu IKHLAS
"ketika ada yang lebih mampu memberi lebih dari pemberian yang mampu kita berikan, kenapa kita harus tidak terima? Dia mungkin memang lebih pantas dari kita, dia mungkin memang lebih layak dari pada kita. Memang sakit, tapi tidak ada alasan yang cukup pantas untuk mendasari ketidak relaan tersebut. Meskipun itu sulit diterima, meskipun itu sakit di dada, tapi memang dia lebih mampu,,mau gmn lagi? CINTA tak butuh penjelasan. CINTA selalu mencari tempat di mana dia merasa nyaman, di mana dia selalu diperhatikan."
To be continue . . . .
Jumat, 29 Agustus 2014
Ketika Kamu Tak Jadi Dirimu
Hai, haii. Ketemu lagi denganku. Masih seperti biasa, ganteng dan luar biasa. :v ahahaha
Pada kesempatan ini saya ingin mengulas *sok-sokan. hehe,, judul di atas "Ketika Kamu Tak Menjadi Dirimu"
Sebelum masuk ke pembahasan, jawab dulu ya pertanyaanku. hehe
*Pernah ga sih kalian berusaha menjadi orang lain hanya karena penilaian dari orang lain? terutama karena orang yang kamu sayangi? *Oke fix, kalian pasti pernah melakukan hal itu, ntah sejauh mana kalian bisa.
*Enak ga sih jadi orang lain? yups, jawaban kalian sama denganku, pastinya gaenak, cuma dienak-enakin aja. Katanya sih demi dia,,,"dia" disini adalah orang yang kalian sayang tentunya. hehe
Oke cukup. sekarang kita masuk ke materi."dimulai dari mana yaa? emmm...
Sedikit cerita dulu ya.
Dulu, aku pernah berusaha untuk menjadi orang lain karena seseorang. Jujur rasanya itu kepaksa banget, "tapi apalah daya, demi dia inii." gumamku... eiiisss,,, ahahaha *lebay
Apa salah kita berkorban untuk orang yang kita sayangi?,,tentu saja tidak, tapi ketika pengorbanan itu diletakkan pada waktu dan posisi yang tepat tentu itu lebih baik lagi. Dan satu lagi, kamu tidak harus menjadi orang lain untuk melakukannya. Terkadang kamu juga harus mengajarinya mengerti dengan semua kenyataan itu agar dia juga tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan matang tentunya. *macam buah aja matang.-_-"
Menurutku sih ya,,ketika kita tidak menjadi diri kita, kita tidak akan bisa berkembang dengan baik, karena segala sesuatu iu kita lakukan dengan terpaksa. Sesuatu itu jika sudah diiringi keterpaksaan tidak akan berbuah manis.
"Jadi menjadi dirimu tetaplah lebih baik, tentunya dengan senantiasa memperbaiki diri. Pada hakikatnya kasih sayang itu membangun, bukan mengikatmu, bukan memanjakanmu. Tapi ingatlah, bahwa di dalam kasih sayang itu ada kesepakatan yang mungkin saja ada, ada peraturan yang mungkin saja telah disepakati. Jangan sekali-kali mengingkarinya jika kamu takut kehilangan dia, karena jika itu sudah terjadi, kemungkinan kembali sangatlah kecil, apalagi bisa seperti sedia kala. Berhati-hatilah dengan apa yang kamu lakukan. Jangan pernah sakiti orang yang kau sayangi dan menyayangimu."
"Berkembanglah dengan orang-orang yang kau sayangi dan menyayangimu, karena ketika kalian berhasil bersama, kasih sayang itu akan abadi sampai ajal menjemput kalian nanti." :)
Pada kesempatan ini saya ingin mengulas *sok-sokan. hehe,, judul di atas "Ketika Kamu Tak Menjadi Dirimu"
Sebelum masuk ke pembahasan, jawab dulu ya pertanyaanku. hehe
*Pernah ga sih kalian berusaha menjadi orang lain hanya karena penilaian dari orang lain? terutama karena orang yang kamu sayangi? *Oke fix, kalian pasti pernah melakukan hal itu, ntah sejauh mana kalian bisa.
*Enak ga sih jadi orang lain? yups, jawaban kalian sama denganku, pastinya gaenak, cuma dienak-enakin aja. Katanya sih demi dia,,,"dia" disini adalah orang yang kalian sayang tentunya. hehe
Oke cukup. sekarang kita masuk ke materi."dimulai dari mana yaa? emmm...
Sedikit cerita dulu ya.
Dulu, aku pernah berusaha untuk menjadi orang lain karena seseorang. Jujur rasanya itu kepaksa banget, "tapi apalah daya, demi dia inii." gumamku... eiiisss,,, ahahaha *lebay
Apa salah kita berkorban untuk orang yang kita sayangi?,,tentu saja tidak, tapi ketika pengorbanan itu diletakkan pada waktu dan posisi yang tepat tentu itu lebih baik lagi. Dan satu lagi, kamu tidak harus menjadi orang lain untuk melakukannya. Terkadang kamu juga harus mengajarinya mengerti dengan semua kenyataan itu agar dia juga tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan matang tentunya. *macam buah aja matang.-_-"
Menurutku sih ya,,ketika kita tidak menjadi diri kita, kita tidak akan bisa berkembang dengan baik, karena segala sesuatu iu kita lakukan dengan terpaksa. Sesuatu itu jika sudah diiringi keterpaksaan tidak akan berbuah manis.
"Jadi menjadi dirimu tetaplah lebih baik, tentunya dengan senantiasa memperbaiki diri. Pada hakikatnya kasih sayang itu membangun, bukan mengikatmu, bukan memanjakanmu. Tapi ingatlah, bahwa di dalam kasih sayang itu ada kesepakatan yang mungkin saja ada, ada peraturan yang mungkin saja telah disepakati. Jangan sekali-kali mengingkarinya jika kamu takut kehilangan dia, karena jika itu sudah terjadi, kemungkinan kembali sangatlah kecil, apalagi bisa seperti sedia kala. Berhati-hatilah dengan apa yang kamu lakukan. Jangan pernah sakiti orang yang kau sayangi dan menyayangimu."
"Berkembanglah dengan orang-orang yang kau sayangi dan menyayangimu, karena ketika kalian berhasil bersama, kasih sayang itu akan abadi sampai ajal menjemput kalian nanti." :)
Kamis, 28 Agustus 2014
Menilai dan Dinilai
Hello sobat. ketemu lagi sama cowok super kaku dan aneh ini. Yaa, tentunya dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Misalnya saja kurang jelek, kurang bodoh, lebih cool dan lebih ganteng dari siapapun. :v wkwk
Kali ini saya ingin berbagi tentang sesuatu yang berhubungan dengan penilaian.
Nah tentunya masih sama dengan post sebelum ini. Ini hanya pendapat saya, kira-kira seperti inilah yang saya ketahui, tentunya juga berdasar pada pengalaman pribadi saya. Kalian sangat boleh untuk punya pendapat yang berbeda. Oke Check it out. :v
Penilaian,
Mendengar kata nilai sering kali kita langsung tertuju pada nominal, baik dan buruk. Nah untuk masalah menilai sendiri setiap orang punya cara masing-masing. Ada yang menilai dari sifatnya, kelakuannya, caranya berbicara, dan bahkan hanya tampilan fisiknya. Ada yang menilai hanya dalam waktu singkat saja, ada juga yang mencoba mengenal lebih jauh dulu apa yang akan dia nilai. Sedikit cerita ya. Ketika pertama kali aku mengenal dia, sebut saja si mrs. V, dia terkesan jutek dan sangat ketus. Sempat shock sebentar sih karna masalah itu *tapi aku berpikir jika akulah yang salah, jadi wajar saja dia seperti itu kepadaku. Namun ketika aku mengenalnya lebih dekat, ternyata dia orangnya asik, lucu *apalagi pas lagi ngambek. :p
Kedekatan kami mungki sudah lebih dari seorang teman pada waktu itu. Namun kedekatan itu gabertahan terlalu lama. Ntah apa masalahnya sehingga dia sekarang terkesan begitu membenciku, mungkin bukan benci sih, tapi menjauhiku. Ketika aku tanya alasannya dia pun enggan untuk menjawabnya. Apa mungkin dia takut kalo melanggar komitmennya? Selama kedekatan kami, ada sebuah kesepakatan tidak akan ada kata lebih dari seorang teman, ya meskipun pada kenyataanya lebih. *ah sudahlah, mungkin cuma perasaanku saja.
Ketika rasa penasaran akan kesalahan yang aku lakukan itu semakin menjadi, aku berubah menjadi cowok super lebay dan nyebelin. Yang tadinya aku cuek dan jutek berubah jadi cowok alay dan gabanget deh, hingga akhirnya dia semakin menjauhiku. Aku sama sekali gamarah atas apapun yang dia katakan dan apapun yang dia lakukan. Aku hanya ingin berusaha untuk tidak menyakiti hati orang yang aku sayangi dan menyayangiku sesuai dengan komitmen yang telah aku ambil setelah aku jauh dari L *orang sebelum mrs. V. *mungkin aku juga jadi terkesan sok-sokan kan dengan komitmen itu. Tapi terserah kalianlah mau menilai seperti apa aku ini. menurutku "cowok itu harus bisa dipegang (dipercaya) omongannya" dan lagi-lagi itu hanya pendaatku.
Berdasarkan cerita yang mungkin membosankan di atas dapat dilihat seperti apa orang menilai kita. Dan masih akan ada orang lain yang menilai dengan cara yang berbeda lagi, ntah itu penilaian baik atau buruk. Untuk itu jangan terlalu terpengaruh oleh apa kata orang. Jika itu penilaian buruk jadikan sebagai bahan perbaikan, jika itu penilain baik maka tingkatkan dan petahankan. "be your self, life smart"
Satu pesan buat mrs. V jika dia membaca postingan ini. "Aku sudah gaberani bermimpi apaun akan kedekatan kita dulu, apalagi setelah aku tau kalau ayah km sedang menempuh kuliah doctoral di Ausi. Untuk merasa pantas bermimpi pun aku gapunya nyali, aku malu dengan diriku sendiri jika aku masih berani untuk bermimpi akanmu. Aku hanya akan mengagumimu sebagai sosok idola, seperti awal pertama aku mengenalmu, tapi sudah tidak ada niat lagi buatku untuk berguru/belajar darimu, i'm afraid, afraid to disturb you,,again and again. Aku mengagumi kerajinan dan kemandirianmu. Salut banget. :)
Kali ini saya ingin berbagi tentang sesuatu yang berhubungan dengan penilaian.
Nah tentunya masih sama dengan post sebelum ini. Ini hanya pendapat saya, kira-kira seperti inilah yang saya ketahui, tentunya juga berdasar pada pengalaman pribadi saya. Kalian sangat boleh untuk punya pendapat yang berbeda. Oke Check it out. :v
Penilaian,
Mendengar kata nilai sering kali kita langsung tertuju pada nominal, baik dan buruk. Nah untuk masalah menilai sendiri setiap orang punya cara masing-masing. Ada yang menilai dari sifatnya, kelakuannya, caranya berbicara, dan bahkan hanya tampilan fisiknya. Ada yang menilai hanya dalam waktu singkat saja, ada juga yang mencoba mengenal lebih jauh dulu apa yang akan dia nilai. Sedikit cerita ya. Ketika pertama kali aku mengenal dia, sebut saja si mrs. V, dia terkesan jutek dan sangat ketus. Sempat shock sebentar sih karna masalah itu *tapi aku berpikir jika akulah yang salah, jadi wajar saja dia seperti itu kepadaku. Namun ketika aku mengenalnya lebih dekat, ternyata dia orangnya asik, lucu *apalagi pas lagi ngambek. :p
Kedekatan kami mungki sudah lebih dari seorang teman pada waktu itu. Namun kedekatan itu gabertahan terlalu lama. Ntah apa masalahnya sehingga dia sekarang terkesan begitu membenciku, mungkin bukan benci sih, tapi menjauhiku. Ketika aku tanya alasannya dia pun enggan untuk menjawabnya. Apa mungkin dia takut kalo melanggar komitmennya? Selama kedekatan kami, ada sebuah kesepakatan tidak akan ada kata lebih dari seorang teman, ya meskipun pada kenyataanya lebih. *ah sudahlah, mungkin cuma perasaanku saja.
Ketika rasa penasaran akan kesalahan yang aku lakukan itu semakin menjadi, aku berubah menjadi cowok super lebay dan nyebelin. Yang tadinya aku cuek dan jutek berubah jadi cowok alay dan gabanget deh, hingga akhirnya dia semakin menjauhiku. Aku sama sekali gamarah atas apapun yang dia katakan dan apapun yang dia lakukan. Aku hanya ingin berusaha untuk tidak menyakiti hati orang yang aku sayangi dan menyayangiku sesuai dengan komitmen yang telah aku ambil setelah aku jauh dari L *orang sebelum mrs. V. *mungkin aku juga jadi terkesan sok-sokan kan dengan komitmen itu. Tapi terserah kalianlah mau menilai seperti apa aku ini. menurutku "cowok itu harus bisa dipegang (dipercaya) omongannya" dan lagi-lagi itu hanya pendaatku.
Berdasarkan cerita yang mungkin membosankan di atas dapat dilihat seperti apa orang menilai kita. Dan masih akan ada orang lain yang menilai dengan cara yang berbeda lagi, ntah itu penilaian baik atau buruk. Untuk itu jangan terlalu terpengaruh oleh apa kata orang. Jika itu penilaian buruk jadikan sebagai bahan perbaikan, jika itu penilain baik maka tingkatkan dan petahankan. "be your self, life smart"
Satu pesan buat mrs. V jika dia membaca postingan ini. "Aku sudah gaberani bermimpi apaun akan kedekatan kita dulu, apalagi setelah aku tau kalau ayah km sedang menempuh kuliah doctoral di Ausi. Untuk merasa pantas bermimpi pun aku gapunya nyali, aku malu dengan diriku sendiri jika aku masih berani untuk bermimpi akanmu. Aku hanya akan mengagumimu sebagai sosok idola, seperti awal pertama aku mengenalmu, tapi sudah tidak ada niat lagi buatku untuk berguru/belajar darimu, i'm afraid, afraid to disturb you,,again and again. Aku mengagumi kerajinan dan kemandirianmu. Salut banget. :)
Daur Hidup Manusia
Hay sobat..ketemu lagi dengan saya "cowok super jutek, penyayang yang gantengnya ga ketulungan". *maksa banget yah. hahahaha
Kali ini saya akan menulis pendapat saya tentang judul di atas. Jika kalian punya pendapat lain ilahkan saja, karena setiap orang bebas untuk berpikir untuk setiap arti yang ada dalam hidup ini. Lagian kita hidup di negara Demokrasi, katanya sih. upss. hehe. Baiklah, langsung saja ke intinya. Check it out. *aduh lidahku mendadak jadi kebule-bulean. :v hahaha
Manusia
Secara singkat & sederhana daur hidup manusia hanyalah dibuat-lahir (hidup)-tumbuh-mati. Itu adalah siklus hidup di dunia ini. Untuk umat Islam tentu saja masih ada kehidupan setelah kematian. Eiittss, tapi iang dianalogikan denga logika ya, cukup dipercaya saja karena tidak akan masuk ke logika jika kamu mencobanya. hehe tapi kalo ada yang bersikeras mau mencoba silahkan saja, itu hak kalian. Saya kasih KLU kalo mau mencoba. "Apa mungkin ada hidup setelah mati?" dan silahkan kalian cocokan dengan teori kehidupan...Selamat Mencoba sobat. hahaha
Kembali lagi ke topik. Berdasarkan penjelasan singkat di atas, mungkin sudah cukup mewakili jawaban dari judul di atas. Tapi apa sesederhana itu?..yups, betul sekali,,tentu saja tidak. pintar-pintar yah kalian. :v
Manusia hidup dengan bermodalkan akal dan pikiran yang membedakan dengan makhluk lainnya. Dengan akal dan pikiran tersebut manusia dapat berkembang menjadi apa yang dia mau. Tapi tentu saja itu ditentukan oleh masing-masing individu. Saya yakin kalian semua punya cita-cita yang mulia dan kalian pasti mampu untuk meraihnya. *kesannya sok-sok an yah, assudahlah. :)
Pada kesempatan ini saya mengibaratkan daur hidup manusia itu seperti "proses metamorfosis pada butterfly" kalian tau kan "butterfly" itu binatang apa?,,pastinya tau dong. hehe tapi bagi yang ga tau akan aku kasih tau. "Butterfly itu kupu-kupu". hehe
Pada masa awal manusia lahir dapat diibaratkan sebagai telur yang belum tau apa-apa. Setelah tumbuh besar menjadi anak-anak *saya ambil patokan pada masa labil (masa dimana masih dalam tahap pencarian jati diri), manusia saya katakan mirip dengan ulat. Kenapa saya berkata demikian?..karena pada masa itu manusia bisa dikatakan masih sering menyusahkan layaknya seekor ulat yang menyusahkan para petani. dan ulat cenderung disisihkan dan dibenci. *terkesan agak dipaksakan sih, tapi masuk akan kan?..iya dong pastinya. :v hahaha . Setelah masa labil terlewati, manusia memasuki tahap selanjutnya, yaitu fase kepompong, dimana mausia mulai fokus dengan masa depannya dan perjuangan untuk menjadi kupu-kupu yang indah pun dimulai dari sini. Perjuangan itulah yang akan menetukan sebagus apa? seindah apa? secantik apa? kupu-kupu yang akan keluar dari dalam kepompong itu.

Semoga kita semua dapat menjadi kupu-kupu terbagus, terindah dan tercantik menurut versinya masing-masing. Allahuma Aamiin...
Mungkin cukup itu saja. semoga beranfaat. *ngarep. :)
See you next post. :)
Kali ini saya akan menulis pendapat saya tentang judul di atas. Jika kalian punya pendapat lain ilahkan saja, karena setiap orang bebas untuk berpikir untuk setiap arti yang ada dalam hidup ini. Lagian kita hidup di negara Demokrasi, katanya sih. upss. hehe. Baiklah, langsung saja ke intinya. Check it out. *aduh lidahku mendadak jadi kebule-bulean. :v hahaha
Manusia
Secara singkat & sederhana daur hidup manusia hanyalah dibuat-lahir (hidup)-tumbuh-mati. Itu adalah siklus hidup di dunia ini. Untuk umat Islam tentu saja masih ada kehidupan setelah kematian. Eiittss, tapi iang dianalogikan denga logika ya, cukup dipercaya saja karena tidak akan masuk ke logika jika kamu mencobanya. hehe tapi kalo ada yang bersikeras mau mencoba silahkan saja, itu hak kalian. Saya kasih KLU kalo mau mencoba. "Apa mungkin ada hidup setelah mati?" dan silahkan kalian cocokan dengan teori kehidupan...Selamat Mencoba sobat. hahaha
Kembali lagi ke topik. Berdasarkan penjelasan singkat di atas, mungkin sudah cukup mewakili jawaban dari judul di atas. Tapi apa sesederhana itu?..yups, betul sekali,,tentu saja tidak. pintar-pintar yah kalian. :v
Manusia hidup dengan bermodalkan akal dan pikiran yang membedakan dengan makhluk lainnya. Dengan akal dan pikiran tersebut manusia dapat berkembang menjadi apa yang dia mau. Tapi tentu saja itu ditentukan oleh masing-masing individu. Saya yakin kalian semua punya cita-cita yang mulia dan kalian pasti mampu untuk meraihnya. *kesannya sok-sok an yah, assudahlah. :)
Pada kesempatan ini saya mengibaratkan daur hidup manusia itu seperti "proses metamorfosis pada butterfly" kalian tau kan "butterfly" itu binatang apa?,,pastinya tau dong. hehe tapi bagi yang ga tau akan aku kasih tau. "Butterfly itu kupu-kupu". hehe
Pada masa awal manusia lahir dapat diibaratkan sebagai telur yang belum tau apa-apa. Setelah tumbuh besar menjadi anak-anak *saya ambil patokan pada masa labil (masa dimana masih dalam tahap pencarian jati diri), manusia saya katakan mirip dengan ulat. Kenapa saya berkata demikian?..karena pada masa itu manusia bisa dikatakan masih sering menyusahkan layaknya seekor ulat yang menyusahkan para petani. dan ulat cenderung disisihkan dan dibenci. *terkesan agak dipaksakan sih, tapi masuk akan kan?..iya dong pastinya. :v hahaha . Setelah masa labil terlewati, manusia memasuki tahap selanjutnya, yaitu fase kepompong, dimana mausia mulai fokus dengan masa depannya dan perjuangan untuk menjadi kupu-kupu yang indah pun dimulai dari sini. Perjuangan itulah yang akan menetukan sebagus apa? seindah apa? secantik apa? kupu-kupu yang akan keluar dari dalam kepompong itu.

Semoga kita semua dapat menjadi kupu-kupu terbagus, terindah dan tercantik menurut versinya masing-masing. Allahuma Aamiin...
Mungkin cukup itu saja. semoga beranfaat. *ngarep. :)
See you next post. :)
Malaikat Tanpa Sayap
Saya akan mulai dari memperkenalkan diri dulu. Nama Ulilhuda biasa dipanggil Ulil. Sekarang masih aktif sebagai mahasiswa UINYK jurusan Pendidikan Biologi. Mungkin itu saja salam pembuka dari saya.
Malaikat adalah sosok luar biasa yang dikirimkan Sang Kuasa untuk menjaga dan melidungi kita. Deksripsi itu saya dapat dari imajinasi saya yang bisa dibilang pas-pasan ini "pas ada, pas nyangkut"..hahahah ngarang.
Kenapa saya nulis judul "Malaikat Tanpa Sayap"?
Tentu saja jawabannya adalah karena saya belum pernah melihat seperti apa malaikat itu. Apa malaikat punya sayap?...entahlah. Hanya Tihan yang tahu.
Kenapa saya nulis judul "Malaikat Tanpa Sayap"?
Tentu saja jawabannya adalah karena saya belum pernah melihat seperti apa malaikat itu. Apa malaikat punya sayap?...entahlah. Hanya Tihan yang tahu.
Saya mengambil kata malaikat adalah untuk mengibaratkan sosok wanita yang sangat berjasa dalam hidup saya. Kalian tahu dong siapa yang saya maksud?....yups betul sekali. Malaikat itu adalah ibu, ada juga yang memanggil malaikat itu dengan sebutan mama, ada juga yang ditambahin huruf "K" jadinya mamak atau ibuk, bahkan diluar sana ada yang memanggilnya mother. Dan masih ada lagi yang dari pedalaman gatau asalnya dari mana. ada yang manggil dengan sebutan emak. ahahehehe..bercanda.
Ibu adalah sosok yang sangat dinanti dan didamba oleh seorang anak karena cinta kasihnya yang abadi, dan sampai kapanpun seorang anak tidak akan pernah bisa membalas kasih sayang ibunya. Tidaklah ada hal lain yang dipikirkan oleh seorang ibu kecuali kebaikan bagi anak-anaknya. Eitts jangan berburuk sangka dulu, topik ini adalah tentang ibu dan anak, jadi maaf utk para ayah yang tidak disebut disini. hehe sabar ya Ayah. :)
Dari semua kebaikan dan kasih sayang seorang ibu itulah kita dapat tumbuh dewasa. Tapi sangat disayangkan kebanyakan anak lupa akan jasa dari malaikatnya itu, untuk mengucapkan "terimakasih, ibu. Aku sayang Ibu" pun terkesan sangat sulit untuk dilakukan, beda kalo sama pacarnya yang istilahnya cintanya tak pernah layak untuk dibandingkan dengan cinta ibu. Bisa dibilang cinta pacar itu hanya cinta abal-abal. ups..keceplosan. :D maaf emang sengaja.
Ibu adalah sosok yang sangat dinanti dan didamba oleh seorang anak karena cinta kasihnya yang abadi, dan sampai kapanpun seorang anak tidak akan pernah bisa membalas kasih sayang ibunya. Tidaklah ada hal lain yang dipikirkan oleh seorang ibu kecuali kebaikan bagi anak-anaknya. Eitts jangan berburuk sangka dulu, topik ini adalah tentang ibu dan anak, jadi maaf utk para ayah yang tidak disebut disini. hehe sabar ya Ayah. :)
Dari semua kebaikan dan kasih sayang seorang ibu itulah kita dapat tumbuh dewasa. Tapi sangat disayangkan kebanyakan anak lupa akan jasa dari malaikatnya itu, untuk mengucapkan "terimakasih, ibu. Aku sayang Ibu" pun terkesan sangat sulit untuk dilakukan, beda kalo sama pacarnya yang istilahnya cintanya tak pernah layak untuk dibandingkan dengan cinta ibu. Bisa dibilang cinta pacar itu hanya cinta abal-abal. ups..keceplosan. :D maaf emang sengaja.
"Maafkan anakmu yang masih belum bisa memberikan yang terbaik untukmu. Belum mampu membuatmu bangga karena telah melahirkan anak sepertiku. I will always love you mom. Forever. :')"
Malaikat lain yang mungkin memang tak sebanding dengan malaikatku yang tadi adalah 2 orang wanita yang sungguh sangat luarbiasa bagiku. Banyak pelajaran berharga yang aku dapat dari keduanya. ..kata "saya" diganti "aku" biar gak terlalu formal. hehehe
Sebut saja dia itu L dan V. Keduanya adalah wanita hebat setelah Ibuku, karna itulah aku menyebutnya malaikat. si L yang lugu, rajin, agamis, pengertian dan patuh kepada orangtuanya, dan si V yang manja, lucu, bawel, rajin, dan sayang dengan keluarga. Cukup itu saja yah, takutnya nanti malah naksir kalian dengan salah satu dari mereka. (aku ga ikhlas) hahaha :p
L lahir di Bantul tgl 29 september 1994 (hampir sama denganku, cuma beda tanggal dan tahun doang. jadi bisa dikatakan hampir sama dong.*maksa ..hahaha) L adalah adik kelasku sewaktu belajar di SMP terkemuka di daerahku sebut saja "ESPEROBA" *gausah kepo dengan kepanjangannya. :v hahaha. Sekarang L sedang melanjutkan studinya di UGM jurusan....emmm aku lupa lagi pemirsaah."maklum udah berumur :v hahaha... kalo ga salah Kartografi dan Penginderaan Jauh, pokoknya fakultas Geografi. Dan untuk si V lahir di "unknown" *maaf gue kelupaan (kalo ga di bandung ya di indramayu atau palu) | tgl 17 Februari 1994. si V adalah teman 1kelasku di UINYK. Selama kurang lebih satu tahun aku jadi manusia super dingin kepada semua wanita karena si L. Ya maksudnya sih untuk mejaga hatiku buat dia. ahh sudahlah ndak malah jadi curhat ntar. Pada semester ke 3 aku mulai mengenal dia. Mau tau ga gimana kok gua bisa jadi kenal dia "kenal tuh deket maksudnya". Pasti mau tau dong? iya kan. Sipp.
Mari dengarkan.
"Semua berawal dari teman-teman dekatku, ya bisa disebut sahabatlah. Suatu ketika kami ber 4 duduk disebuah warung soto. Dari sanalah awal mulanya aku iseng buat sms si V. niatnya sih cuma bercanda, eeh dianya malah marah sama aku. nah disitu kan aku jadi ngerasa gaenak banget tuh. Dengan penuh perjuangan dan kerja keras banting tulang aku meminta maaf kepada V *lebay :v. Beberapa minggu kemudian...aku dan V semakin dekat dan semakin dekat. namun karena kesalahan yang telah aku lakukan, yang enggan utk dia jelaskan kesalahanku apa, hingga jarak diantara aku dan V semakin jauh dan semakin jauh. Nyesek banget tuh. hikz :')
Tapi pada intinya AKU "Ulilhuda Ahmad R" mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada mereka dan memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas semua kesalahan yang telah aku lakukan. Aku berdoa untuk kebahagiaan kalian. :) makasih
*Selalu ada cerita indah yang tak akan mungkin terlupa. See you guys. :)
Malaikat lain yang mungkin memang tak sebanding dengan malaikatku yang tadi adalah 2 orang wanita yang sungguh sangat luarbiasa bagiku. Banyak pelajaran berharga yang aku dapat dari keduanya. ..kata "saya" diganti "aku" biar gak terlalu formal. hehehe
Sebut saja dia itu L dan V. Keduanya adalah wanita hebat setelah Ibuku, karna itulah aku menyebutnya malaikat. si L yang lugu, rajin, agamis, pengertian dan patuh kepada orangtuanya, dan si V yang manja, lucu, bawel, rajin, dan sayang dengan keluarga. Cukup itu saja yah, takutnya nanti malah naksir kalian dengan salah satu dari mereka. (aku ga ikhlas) hahaha :p
L lahir di Bantul tgl 29 september 1994 (hampir sama denganku, cuma beda tanggal dan tahun doang. jadi bisa dikatakan hampir sama dong.*maksa ..hahaha) L adalah adik kelasku sewaktu belajar di SMP terkemuka di daerahku sebut saja "ESPEROBA" *gausah kepo dengan kepanjangannya. :v hahaha. Sekarang L sedang melanjutkan studinya di UGM jurusan....emmm aku lupa lagi pemirsaah."maklum udah berumur :v hahaha... kalo ga salah Kartografi dan Penginderaan Jauh, pokoknya fakultas Geografi. Dan untuk si V lahir di "unknown" *maaf gue kelupaan (kalo ga di bandung ya di indramayu atau palu) | tgl 17 Februari 1994. si V adalah teman 1kelasku di UINYK. Selama kurang lebih satu tahun aku jadi manusia super dingin kepada semua wanita karena si L. Ya maksudnya sih untuk mejaga hatiku buat dia. ahh sudahlah ndak malah jadi curhat ntar. Pada semester ke 3 aku mulai mengenal dia. Mau tau ga gimana kok gua bisa jadi kenal dia "kenal tuh deket maksudnya". Pasti mau tau dong? iya kan. Sipp.
Mari dengarkan.
"Semua berawal dari teman-teman dekatku, ya bisa disebut sahabatlah. Suatu ketika kami ber 4 duduk disebuah warung soto. Dari sanalah awal mulanya aku iseng buat sms si V. niatnya sih cuma bercanda, eeh dianya malah marah sama aku. nah disitu kan aku jadi ngerasa gaenak banget tuh. Dengan penuh perjuangan dan kerja keras banting tulang aku meminta maaf kepada V *lebay :v. Beberapa minggu kemudian...aku dan V semakin dekat dan semakin dekat. namun karena kesalahan yang telah aku lakukan, yang enggan utk dia jelaskan kesalahanku apa, hingga jarak diantara aku dan V semakin jauh dan semakin jauh. Nyesek banget tuh. hikz :')
Tapi pada intinya AKU "Ulilhuda Ahmad R" mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada mereka dan memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas semua kesalahan yang telah aku lakukan. Aku berdoa untuk kebahagiaan kalian. :) makasih
*Selalu ada cerita indah yang tak akan mungkin terlupa. See you guys. :)
Langganan:
Postingan (Atom)