Kamis, 28 Agustus 2014

Daur Hidup Manusia

Hay sobat..ketemu lagi dengan saya "cowok super jutek, penyayang yang gantengnya ga ketulungan". *maksa banget yah. hahahaha

Kali ini saya akan menulis pendapat saya tentang judul di atas. Jika kalian punya pendapat lain ilahkan saja, karena setiap orang bebas untuk berpikir untuk setiap arti yang ada dalam hidup ini. Lagian kita hidup di negara Demokrasi, katanya sih. upss. hehe. Baiklah, langsung saja ke intinya. Check it out. *aduh lidahku mendadak jadi kebule-bulean. :v hahaha

Manusia
Secara singkat & sederhana daur hidup manusia hanyalah dibuat-lahir (hidup)-tumbuh-mati. Itu adalah siklus hidup di dunia ini. Untuk umat Islam tentu saja masih ada kehidupan setelah kematian. Eiittss, tapi iang dianalogikan denga logika ya, cukup dipercaya saja karena tidak akan masuk ke logika jika kamu mencobanya. hehe tapi kalo ada yang bersikeras mau mencoba silahkan saja, itu hak kalian. Saya kasih KLU kalo mau mencoba. "Apa mungkin ada hidup setelah mati?" dan silahkan kalian cocokan dengan teori kehidupan...Selamat Mencoba sobat. hahaha

Kembali lagi ke topik. Berdasarkan penjelasan singkat di atas, mungkin sudah cukup mewakili jawaban dari judul di atas. Tapi apa sesederhana itu?..yups, betul sekali,,tentu saja tidak. pintar-pintar yah kalian. :v
Manusia hidup dengan bermodalkan akal dan pikiran yang membedakan dengan makhluk lainnya. Dengan akal dan pikiran tersebut manusia dapat berkembang menjadi apa yang dia mau. Tapi tentu saja itu ditentukan oleh masing-masing individu. Saya yakin kalian semua punya cita-cita yang mulia dan kalian pasti mampu untuk meraihnya. *kesannya sok-sok an yah, assudahlah. :)
Pada kesempatan ini saya mengibaratkan daur hidup manusia itu seperti "proses metamorfosis pada butterfly" kalian tau kan "butterfly" itu binatang apa?,,pastinya tau dong. hehe tapi bagi yang ga tau akan aku kasih tau. "Butterfly itu kupu-kupu". hehe
Pada masa awal manusia lahir dapat diibaratkan sebagai telur yang belum tau apa-apa. Setelah tumbuh besar menjadi anak-anak *saya ambil patokan pada masa labil (masa dimana masih dalam tahap pencarian jati diri), manusia saya katakan mirip dengan ulat. Kenapa saya berkata demikian?..karena pada masa itu manusia bisa dikatakan masih sering menyusahkan layaknya seekor ulat yang menyusahkan para petani. dan ulat cenderung disisihkan dan dibenci. *terkesan agak dipaksakan sih, tapi masuk akan kan?..iya dong pastinya. :v hahaha . Setelah masa labil terlewati, manusia memasuki tahap selanjutnya, yaitu fase kepompong, dimana mausia mulai fokus dengan masa depannya dan perjuangan untuk menjadi kupu-kupu yang indah pun dimulai dari sini. Perjuangan itulah yang akan menetukan sebagus apa? seindah apa? secantik apa? kupu-kupu yang akan keluar dari dalam kepompong itu.

Semoga kita semua dapat menjadi kupu-kupu terbagus, terindah dan tercantik menurut versinya masing-masing. Allahuma Aamiin...

Mungkin cukup itu saja. semoga beranfaat. *ngarep. :)
See you next post. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar