Kamis, 28 Agustus 2014

Menilai dan Dinilai

Hello sobat. ketemu lagi sama cowok super kaku dan aneh ini. Yaa, tentunya dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Misalnya saja kurang jelek, kurang bodoh, lebih cool dan lebih ganteng dari siapapun. :v wkwk
Kali ini saya ingin berbagi tentang sesuatu yang berhubungan dengan penilaian.
Nah tentunya masih sama dengan post sebelum ini. Ini hanya pendapat saya, kira-kira seperti inilah yang saya ketahui, tentunya juga berdasar pada pengalaman pribadi saya. Kalian sangat boleh untuk punya pendapat yang berbeda. Oke Check it out. :v

Penilaian,
Mendengar kata nilai sering kali kita langsung tertuju pada nominal, baik dan buruk. Nah untuk masalah menilai sendiri setiap orang punya cara masing-masing. Ada yang menilai dari sifatnya, kelakuannya, caranya berbicara, dan bahkan hanya tampilan fisiknya. Ada yang menilai hanya dalam waktu singkat saja, ada juga yang mencoba mengenal lebih jauh dulu apa yang akan dia nilai. Sedikit cerita ya. Ketika pertama kali aku mengenal dia, sebut saja si mrs. V, dia terkesan jutek dan sangat ketus. Sempat shock sebentar sih karna masalah itu *tapi aku berpikir jika akulah yang salah, jadi wajar saja dia seperti itu kepadaku. Namun ketika aku mengenalnya lebih dekat, ternyata dia orangnya asik, lucu *apalagi pas lagi ngambek. :p
Kedekatan kami mungki sudah lebih dari seorang teman pada waktu itu. Namun kedekatan itu gabertahan terlalu lama. Ntah apa masalahnya sehingga dia sekarang terkesan begitu membenciku, mungkin bukan benci sih, tapi menjauhiku. Ketika aku tanya alasannya dia pun enggan untuk menjawabnya. Apa mungkin dia takut kalo melanggar komitmennya? Selama kedekatan kami, ada sebuah kesepakatan tidak akan ada kata lebih dari seorang teman, ya meskipun pada kenyataanya lebih. *ah sudahlah, mungkin cuma perasaanku saja.
Ketika rasa penasaran akan kesalahan yang aku lakukan itu semakin menjadi, aku berubah menjadi cowok super lebay dan nyebelin. Yang tadinya aku cuek dan jutek berubah jadi cowok alay dan gabanget deh, hingga akhirnya dia semakin menjauhiku. Aku sama sekali gamarah atas apapun yang dia katakan dan apapun yang dia lakukan. Aku hanya ingin berusaha untuk tidak menyakiti hati orang yang aku sayangi dan menyayangiku sesuai dengan komitmen yang telah aku ambil setelah aku jauh dari L *orang sebelum mrs. V. *mungkin aku juga jadi terkesan sok-sokan kan dengan komitmen itu. Tapi terserah kalianlah mau menilai seperti apa aku ini. menurutku "cowok itu harus bisa dipegang (dipercaya) omongannya" dan lagi-lagi itu hanya pendaatku.

Berdasarkan cerita yang mungkin membosankan di atas dapat dilihat seperti apa orang menilai kita. Dan masih akan ada orang lain yang menilai dengan cara yang berbeda lagi, ntah itu penilaian baik atau buruk. Untuk itu jangan terlalu terpengaruh oleh apa kata orang. Jika itu penilaian buruk jadikan sebagai bahan perbaikan, jika itu penilain baik maka tingkatkan dan petahankan. "be your self, life smart"

Satu pesan buat mrs. V jika dia membaca postingan ini. "Aku sudah gaberani bermimpi apaun akan kedekatan kita dulu, apalagi setelah aku tau kalau ayah km sedang menempuh kuliah doctoral di Ausi. Untuk merasa pantas bermimpi pun aku gapunya nyali, aku malu dengan diriku sendiri jika aku masih berani untuk bermimpi akanmu. Aku hanya akan mengagumimu sebagai sosok idola, seperti awal pertama aku mengenalmu, tapi sudah tidak ada niat lagi buatku untuk berguru/belajar darimu, i'm afraid, afraid to disturb you,,again and again. Aku mengagumi kerajinan dan kemandirianmu. Salut banget. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar